Seorang eksekutif muda bertemu dengan seorang guru di sebuah jalan raya. Ia bertanya, ''Guru, yang manakah jalan menuju sukses?''
Sang guru terdiam sejenak. tanpa mengucapkan sepatah kata, sang guru menunjuk ke arah sebuah jalan. Eksekutif muda itu segera berlari menyusuri jalan yang ditunjukkan oleh sang guru. Ia tak mau membuang-buang waktu lagi untuk meraih kesuksesan. Setelah beberapa saat melangkah tiba-tiba ia berseru, ''Ha..! Ini jalan buntu!''
Rupanya benar, dihadapannya berdiri sebuah tembok besar yang menutupi jalan. Kini ia terpaku kebingungan, ''Barangkali aku salah mengerti maksud sang guru.'' Demikian pikir si eksekutif muda sambil berbalik menemui sang guru untuk menanyakan sekali lagi, ''Guru, yang manakah jalan menuju sukses'' Namun ternyata, sang guru tetap menunjuk ke arah yang sama.
Eksekutif muda itu berjalan kearah itu lagi. Namun yang ditemuinya tetap saja sebuah tembok yang menutupi jalan. Ia merasa dipermainkan.
Dengan penuh amarah ia menemui sang guru, ''Guru, aku sudah menuruti petunjukmu, tetapi yang aku temui selalu sebuah jalan buntu. Aku tanyakan sekali lagi padamu, yang manakah jalan menuju sukses? Kau jangan hanya menunjukkan jari saja, tetapi bicaralah!''
Akhirnya sang guru berbicara, ''Disitulah jalan menunju sukses. Hanya beberapa langkah saja di balik tembok itu.''
Seringkali keberhasilan memang tidak nampak karena ia bersembunyi di balik tembok kesulitan. Hanya orang-orang yang mampu mendaki ''tembok kesulitan'' itulah yang akan menemui keberhasilan. Jadi jangan pernah menyerah disaat kita menghadapi tembok kesulitan, karena dibalik itu tersedia keberhasilan dan kesuksesan bagi kita semua.
''Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barang siapa yang mengasihi Dia.'' (Yakobus 1:12)
Tuhan Yesus Memberkati
Sang guru terdiam sejenak. tanpa mengucapkan sepatah kata, sang guru menunjuk ke arah sebuah jalan. Eksekutif muda itu segera berlari menyusuri jalan yang ditunjukkan oleh sang guru. Ia tak mau membuang-buang waktu lagi untuk meraih kesuksesan. Setelah beberapa saat melangkah tiba-tiba ia berseru, ''Ha..! Ini jalan buntu!''
Rupanya benar, dihadapannya berdiri sebuah tembok besar yang menutupi jalan. Kini ia terpaku kebingungan, ''Barangkali aku salah mengerti maksud sang guru.'' Demikian pikir si eksekutif muda sambil berbalik menemui sang guru untuk menanyakan sekali lagi, ''Guru, yang manakah jalan menuju sukses'' Namun ternyata, sang guru tetap menunjuk ke arah yang sama.
Eksekutif muda itu berjalan kearah itu lagi. Namun yang ditemuinya tetap saja sebuah tembok yang menutupi jalan. Ia merasa dipermainkan.
Dengan penuh amarah ia menemui sang guru, ''Guru, aku sudah menuruti petunjukmu, tetapi yang aku temui selalu sebuah jalan buntu. Aku tanyakan sekali lagi padamu, yang manakah jalan menuju sukses? Kau jangan hanya menunjukkan jari saja, tetapi bicaralah!''
Akhirnya sang guru berbicara, ''Disitulah jalan menunju sukses. Hanya beberapa langkah saja di balik tembok itu.''
Seringkali keberhasilan memang tidak nampak karena ia bersembunyi di balik tembok kesulitan. Hanya orang-orang yang mampu mendaki ''tembok kesulitan'' itulah yang akan menemui keberhasilan. Jadi jangan pernah menyerah disaat kita menghadapi tembok kesulitan, karena dibalik itu tersedia keberhasilan dan kesuksesan bagi kita semua.
''Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barang siapa yang mengasihi Dia.'' (Yakobus 1:12)
Tuhan Yesus Memberkati