Pemandu Perjalanan

Hidup kita adalah sebuah perjalanan yang membawa kita ke puncak keberhasilan dan juga di lembah keputus-asaan. Jika belum pernah alami keduanya, akan sulit bagi kita untuk menghargai segala sesuatunya dengan baik. Tuhan Allah telah memberikan kepada kita sahabat untuk menemani di sepanjang perjalanan hidup ini. Kita bisa 'berbagi hati' di saat kemenangan dan juga disaat alami kekalahan. Dan Yesus Kristus adalah 'sahabat sejati', pemandu perjalanan menuju ke tujuan yang terakhir. Dia membuat kita layak melangkah di sepanjang perjalanan yg megah ini.

Kamis, 30 September 2010

Pohon Palem Yang Bertumbuh

(Bacaan 1 Korintus 12: 1-31; 1 Korintus 13: 1-13; 1 Korintus 14: 1-40)

Alkitab mengatakan, orang benar akan terus bertumbuh, sedangkan orang jahat akan dihanguskan. Pemazmur menulis, orang jahat seperti rumput liar, orang benar seperti pohon palma/palem. Pohon palma tumbuh di tempat dimana tidak ada pohon lainnya bisa tumbuh. Sekalipun pohon palma tumbuh di padang gurun, akarnya tetap akan mencari makanan hingga mencapai kedalaman tanah.
Begitu juga dng kehidupan orang yg percaya Kristus, ia dapat bertumbuh di padang pasir rohani. Pohon palma tidak hanya menambah lapisan luarnya, namun jg terus diperbaharui dari dalam. Diluar, orang benar akan semakin tampak tua, tetapi didalam ia akan terus-menerus diperbaharui oleh Roh Kudus yg berdiam didalam dirinya.
Di segala musim, pohon palma tidak pernah kehilangan daun atau berubah warna menjadi coklat dan rapuh. Orang benar pun selalu memiliki kepenuhan didalam kehidupannya. Tiap waktu, ia akan selalu bertumbuh dalam karunia Tuhan, selalu memiliki semangat, selalu bernilai dan bertumbuh.

Janji Allah bagi orang-orang benar adalah bahwa akan ada hidup yg indah dan selalu menghasilkan pertumbuhan, tidak hanya dalam waktu yg singkat, atau musim tertentu, namun hingga akhir usianya di dunia. Orang jahat tetap akan memiliki hari-hari mereka, namun semuanya dilewati sambil lalu saja. Orang-orang benar akan bertahan dan selalu meningkatkan produktifitasnya tahun lepas tahun.

Tuhan memberkati

Tidak Lebih dan Tidak Kurang

"Orang-orang yg dibiarkan hidup terus adalah orang-orang yg miskin, tak berdaya serta rendah hati dan mereka akan mempercayakan diri kpd nama TUHAN. Mereka bukan lagi orang-orang berdosa yg penuh dgn dusta dan tipu daya. Mereka akan hidup dgn tenang dan damai, berbaring dgn aman tanpa ada sesuatu pun yg menakutkan mereka." - Zefanya 3:12-13 (FAYH)

Apakah kita pernah merasa cukup puas dgn apa yg sekarang ini kita miliki? Tidak lebih dan tidak kurang? Mungkin kita cenderung ingin melebihkan atau mengurangi keberadaan kita saat ini. Untuk menjadi pintar, menjadi cantik, lucu, bugar. Untuk lebih produktif, untuk giat dan memiliki keahlian yg tinggi. Atau kita lebih menginginkan untuk memiliki lebih utk rendah hati, lebih tenang, lebih terfokus pada tujuan hidup. Kita semua ingin memiliki kesadaran diri yg lebih baik ttg diri kita masing-masing, namun terkadang kita jadi tidak peduli dgn sekeliling kita, kita tidak peduli lagi dgn perhatian orang lain kpd kita.

Pada dasarnya, dimanapun kita berada, kita sedang menunjukkan citra Kristus kpd dunia. Ketika kita berhenti berusaha utk menciptakan kehidupan sendiri, kita akan menemukan kehidupan Kristus yg ada di dalam kehidupan kita. Jika kita tidak pernah puas dengan apa yg sedang Tuhan kerjakan didlm kehidupan kita, identitas diri yg telah kita kenakan didlm Kristus tidak akan terpancar di kehidupan kita. Semakin kita mencoba mencari identitas diri sendiri dgn mengikuti figur-figur di dunia, kita akan semakin menjauhi karakter Kristus yg menjadi identitas sejati anak-anak Tuhan.

"Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kpd orang-orang yg tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yg lain, sebab: "Allah menentang orang yg congkak, tetapi mengasihani orang yg rendah hati. Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yg kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu." - 1 Petrus 5:5-7 (BIS)

Berbahagialah orang yg rendah hati, Allah akan memenuhi janji-Nya kpd mereka!" - Matius 5:5 (BIS).

Tuhan Yesus memberkati

Hingga Dewasa dan Menjadi Tua

"Apa yg akan terjadi dgn kehidupanmu besok, kalian sendiri pun tidak mengetahuinya! Kalian hanya seperti asap yg sebentar saja kelihatan, kemudian lenyap. Seharusnya kalian berkata begini, "Kalau Tuhan memperkenankan, kami akan hidup dan melakukan ini atau itu." (Yakobus 4:14-15, BIS)

Seorang lelaki tua tersenyum ketika seseorang bertanya kpdnya,"Apa rencana Anda untuk lima atau sepuluh tahun nanti?" Lelaki tua menjawab,"Jika Bapa di Surga telah memberitahukan kpd saya apa rencana-Nya, saya akan katakan kpd anda."

Bisakah kita benar-benar menjadi apa yg kita inginkan ketika kita bertumbuh semakin tua kelak? "Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yg menentukan arah langkahnya"(Ams.16:9). Kita bisa merencanakan seperti yg kita inginkan. Namun "Tuhan membimbing kita di jalan yg harus ditempuh, Dia meneguhkan kita, jika kita hidup berkenan kpd-Nya"(baca.Mzm 37:23).

Bukan ttg kemampuan dan kesiapan kita utk merencanakan sesuai dgn keinginan kita, melainkan ttg kekuatan Tuhan utk membawa kita ke tempat dikehendaki-Nya. Jika kita setia menjadi pengikut Kristus, kita akan berkata, "Apa yg terjadi padaku kelak adalah seperti yg Tuhan kehendaki utk aku kerjakan. Dia tahu seluruh hidupku lebih dari pengenalanku thd diriku sendiri. Dia tahu persis bagaimana aku melayani-Nya dgn cara terbaik utk-Nya. Hanya itu yg aku inginkan didalam bertumbuh bersama-Nya hingga dewasa dan menjadi tua nanti."

Apakah saat ini kita rasakan sukacita krn rencana-Nya?atau kita takut, ragu dan tidak nyaman karena rencana-Nya akan jauh berbeda dgn apa yg kita inginkan dan impikan? Apakah kita bersedia menyerahkan rencana kita hanya utk kemuliaan-Nya?

Tuhan Yesus Memberkati.

Memeriksa Motifasi Hati

"INGAT! Jangan berbuat baik di hadapan umum dgn tujuan supaya dikagumi orang, karena dgn demikian kalian akan kehilangan pahala dari Bapa yg di surga. Apabila kalian memberi sedekah kepada pengemis, janganlah digembar-gemborkan seperti yg dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di jalan-jalan dgn tujuan supaya perbuatan amal mereka diperhatikan orang! Dgn sesungguhnya Kukatakan bahwa hanya itulah pahala yg mereka terima. Apabila kalian berbuat baik terhadap orang, lakukanlah dgn diam-diam. Janganlah tangan kiri diberitahu mengenai apa yg sedang dilakukan oleh tangan kanan. Dgn demikian, kalian akan mendapat pahala dari Bapa kalian di surga yg mengetahui segala rahasia. (Matius 6:1-4, FAYH)

Mungkin kita perlu mengaku pada diri sendiri, pernahkah kita melakukan tindakan baik namun dgn motifasi-tujuan tertentu. Mungkin awalnya, saat itu kita menganggap sbg tujuan yg baik, namun dgn tujuan agar orang lain tahu perbuatan kita. Jika seperti itu pernah kita lakukan, kita sedang melayani dan memberi bukan karena kasih, bukan juga karena belas kasihan. Itu adalah motifasi hati yg mementingkan diri sendiri. Tuhan tahu iman yg tulus dan hati mengasihi yg murni. Bukan ketulusan jika kita memberi sambil berharap suatu saat akan mendapatkan. Sebagai orang Kristen, kita harus memberi dan melayani karena Kasih Allah, dan bukan karena pandangan-persetujuan-pengakuan dari orang lain. Dgn motifasi hati yg murni, Tuhan lah yg akan melihat, sekalipun kita memberi dgn diam-diam.

Tuhan Yesus Memberkati.

Rabu, 22 September 2010

Dari Dalam Hati dan Pikiran

"Yang terutama sekali, jagalah hatimu karena hatimu mempengaruhi segala sesuatu dalam hidupmu." (Amsal 4:23, FAYH)

Kita selalu menyimpan sebuah pemikiran di dlm hati kita, di setiap langkah kita. Apa saja yg kita pikirkan, selalu berasa dari dalam diri kita. Dari sikap hati dan isi hati kita akan mengalirkan dan memancarkan ke dalam pikiran, hingga menjadi sebuah pemikiran yg membentuk karakter. Itu sebabnya, pikiran; pola pikir kita mempengaruhi kehidupan kita.

  • Penafsiran mempengaruhi baik-buruknya sebuah keadaan kita .
Cara kita bereaksi terhadap setiap kejadian di perjalanan hidup ini akan menentukan keadaan itu, membuat kita lebih baik atau buruk. Kita bisa melihatnya menjadi sebuah hambatan (batu sandungan) atau kesempatan untuk bertumbuh (batu loncatan).

  • Keyakinan(Iman) akan mempengaruhi baik-buruknya tindakan kita.
Kita selalu bertindak sesuai dgn apa yg kita yakini, sekalipun mgkin apa yg kita yakini itu bukan kebenaran. Mis.: Saat kita masih kecil, kita yakin jika bayangan2 di kamar tidur itu adalah monster/raksasa.Saat itu kita bereaksi(adrenalin)tinggi didlm ketakutan/kegelisahan,meskipun itu salah. Penting sekali bagi kita utk memastikan diri memiliki pengertian yg baik thd pengetahuan & kebenaran. Keyakinan dan pengenalan(hubungan) yg sejati pd Tuhan; keyakinan tentang diri kita sendiri serta keyakinan pada pengertian tujuan hidup kita, akan mempengaruhi sikap perilaku kita, saat ini dan kelak.

Tuhan Yesus Memberkati.

Intimacy with God

"Sebab lebih baik suatu hari dipelataran-Mu dari pada seribu hari ditempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik. Mazmur 84:11"

Dengan mengenal Allah bisa kita lakukan menit demi menit dalam perjalanan hidup kita bersama DIA. Persoalannya, kadang kala kita kurang melibatkan Dia dalam hidup kita. Kita lebih suka membaca tentang Dia, mendengarkan tentang Dia dari kisah orang lain. Bila kita senantiasa terhubungan dengan Dia, maka kita akan mendapatkan pengalaman yang kaya akan Dia dan kita akan semakin mengenal Dia.

Tuhan terlebih menginginkan hubungan dengan kita, umat-Nya, dari apapun juga. Ia telah melakukan apapun agar dapat berhubungan dengan kita lagi. Dosa yang telah memisahkan kita dari-Nya, kini telah dihapuskan-Nya oleh pengorbanan-Nya diatas kayu salib. Semua itu hanya demi merasakan kembali perjalanan bersama dengan kita semua. Waktu paling berharga dalam hidup ini hanyalah ketika kita menghabiskannya bersama dengan Dia.

Itulah sebabnya mengapa Rasul Paulus sampai berucap "Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuannya..." (Filipi 3:8)

Jadikan hari-hari kita berarti dengan berjalan bersama-Nya setiap hari. waktu Hidup yang paling berharga adalah yang kita lalui bersama dengan Dia.(t)

Tuhan Yesus Memberkati.

Tiga Kata Sakti

"Jangan bermulut kotor. Berbicaralah dengan kata-kata yang baik, yang berguna bagi orang yang diajak bicara, dan yang akan mendatangkan berkat bagi mereka -Efesus 4:29-"

Komunikasi adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Selagi masih hidup, manusia tak akan berhenti berkumonikasi. Cara komunikasi yang baik akan mendatangkan respon yang baik. Sebaliknya, cara berkomunikasi kurang baik akan menyebabkan respon yang kurang baik pula. Misalnya, cara meminta seseorang melakukan sesuatu. Bila cara mengungkapkannya kurang baik, maka orang yang melakukannya pun setengah hati. Benarlah kata firman Tuhan yang mengajarkan supaya kita berbicara dengan kata-kata yang baik. Kata-kata yang berguna. Kata-kata yang mendatangkan berkat. kata-kata yang berfaedah. Terlalu sering kita gagal dalam berkomunikasi karena caranya yang kurang tepat. Kalau begitu, bagaimana cara berkomunikasi yang baik?

Maaf, tolong, dan terima kasih adalah kata yang sangat baik kita ucapkan dalam berkomunikasi. Ketiga kata itu amat menyejukkan hati dan meneduhkan hati. Bagaimana perasaaan kita ketika anak kita meminta maaf saat ia berbuat kesalahan? Bagaimana pula perasaan kita manakala anak kita meminta tolong mengambilkan sesuatu untuknya? Bukankah kita merasa sangat dihargai bila anak kita berkata, "Terima kasih mama..." maka, mulai dari sekarang, budayakanlah kata maaf, tolong dan terima kasih. Tuhan pasti akan menolong kita.(a)

Tuhan Yesus Memberkati.

Bisakah Kita Menguasai Diri

"Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya." -Amsal 25:28-

Dahulu kala kota-kota selalu dikelilingi oleh tembok yg tinggi. Tembok tsb berfungsi sbg benteng perlindungan yg kuat thd serangan musuh. Jika tembok tersebut runtuh musuh dapat dgn mudahnya memasuki kota itu dan mendudukinya. Begitu juga orang yg kehilangan penguasaan diri akan menjadi sasaran empuk Iblis. Kehidupannya akan mudah tergoncang dan tidak pernah merasa aman, karena ia telah ditawan dan diperdaya oleh Iblis, sebab "si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yg mengaum-aum dan mencari orang yg dpt ditelannya." (1 Ptr.5:8b)
Penguasaan diri dalam segala hal sangat penting bagi anak-anak Tuhan.Orang yg memiliki penguasaan diri mampu mengendalikan diri, menjauhkan diri dari segala jenis kejahatan dan dapat mendisiplinkan diri sendiri.
Daud dapat menguasai diri sehingga tdk membunuh Saul meskipun ia memiliki kesempatan balas dgn terhadap kejahatan yg dilakukan Sauld terhadapnya. "Berdebar-debarlah hati Daud, karena ia telah memotong punca Saul; lalu berkatalah ia kpd orang-orangnya: "Dijauhkan Tuhanlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yg demikian kepada tuanku, kpd orang yg diurapi TUHAN, yakni menjamah dia, sebab dialah orang yg diurapi TUHAN."(1 Sam.24:6-7).
Yusuf, pemuda yg takut akan Tuhan, digoda dan dibujuk oleh istri Potifar, "Marilah tidur dgn aku." Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya ditangan perempuan itu dan lari ke luar." (Kej.39:12). Yusuf dapat menguasai dirinya dari perangkap istri tuannya itu dan menjaga kekudusan dgn tidak mencemarkan diri. Itulah sebabnya kehidupan Yusuf semakin berkenan di hadapan Tuhan. Penguasaan diri tidak datang dgn sendirinya namun melalui suatu proses yaitu tunduk pada pimpinan Roh Kudus; tanpa-Nya mustahil kita dapat menguasai diri terhadap musuh.

Tinggal dalam Fiman-Nya dan mengijinkan Roh Kudus bekerja adalah kunci untuk memiliki penguasaan diri! (RH-AH)

Tuhan Yesus Memberkati.

Don't Worry

"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, seba Ia yang memelihara kamu. 1 Petrus 5:7"

Lagi-lagi tentang khawatir dan kenyataannya kita memang banyak kesibukkan dengan urusan yang bernama khawatir. John Newton mengatakan, "Kita dapat dengan mudah mengatasi bila kita mau mengambil hanya beban hari ini. Tetapi beban akan menjadi terlalu berat bagi kita dan bila kita harus memikul beban hari kemaren pada hari ini ditambah beban hari esok sebelum kita perlu menanggungnya".

Seorang bijak mengatakan, khawatir itu seperti kursi goyang, yang memberikan sesuatu untuk kita lakukan namun tidak pernah membawa kita sampai kemanapun. Sama seperti yang Petrus katakan, "Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya, sebab Ia memelihara kamu". Mengapa demikian? karena dengan jelas dan pasti saat Yesus berbicara tentang kekhawatiran, Ia mengatakan, "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?" (a)

Jadi mengapa harus khawatir? Don't Worry! Janganlah khawatir tentang hari esok...

Tuhan Yesus Memberkati.

Dirindukan

"Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Lukas 24:28"

Semua orang pasti pernah mengalami yang namanya rindu. Rindu kepada orang yang kita kasihi, karena sedang pergi jauh atau karena sudah begitu lama tidak bertemu. Kadang-kadang bahkan tak perlu waktu lama untuk membuat seseorang merasa rindu. Sepasang kekasih yang baru saja bertemu sejam lalu bisa saja merasa rindu karena tengah dilanda asmara. Seorang ibu yang punya anak balita bisa saja merasa sangat kangen dengan anak yang baru ditinggalnya beberapa saat saja. Rindu adalah perasaan alamiah yang muncul dalam hati prang yang saling mengasihi.

Tuhan mengasihi kita. Alkitab mencatat berkali-kali betapa Tuhan merindukan umat-Nya. Kerinduan-Nya dilukiskan seperti seorang ayah yang menantikan anaknya pulang. Seperti seorang suami mengharapkan istrinya kembali. Seperti induk ayam ingin mengumpulkan anak-anaknya dibawah naugan sayapnya. Allah sangat merindukan kita. Ia rindu kepada kita karena Ia sangat mengasihi kita.

Raja Daud pun pernah menyatakan kerinduannya akan Allah dalam mazmurnya. Seperti rusa yang merindukan sungai. Kerinduan bisa disamakan seperti rasa haus. Rasa haus tak bisa dipuaskan dengan kita melihat air atau hanya dengan membayangkan kesegaran air. Rasa rindu kita tidak akan bisa dipuaskan dengan kita mengatakan "i miss you" setiap hari, melihat foto seseorang setiap saat, atau membayangkan wajah orang yang dirindukan. Hanya ada satu cara saja untuk memuaskan kerinduan, yaitu dengan bertemu!

Allah senang jika kita merindukan-Nya. Ketika Ia menampakan diri kepada dua orang yang tengah dalam perjalanan ke Emaus, ditengah perjalanan Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya -- berpisah dengan mereka. Untuk apa Ia melakukan hal itu? Tentu saja untuk menguji hati mereka. Ketika mereka mendesak-Nya untuk tetap tinggal, ketika mereka merindukan kehadiran-Nya, maka Ia menyatakan diri-Nya kepada mereka. Adakah kita memiliki kerinduan yang sungguh-sungguh kepada-Nya? Apakah kita haus akan Dia? Allah rindu memuaskan dahaga kita. Mari kita temui Dia!(t)

Tuhan menyatakan diri-Nya kepada orang yang rindu mencari DIA.

Tuhan Yesus Memberkati.

Dewasa Didalam Tuhan

"Sungguh benar kata-Ku ini: Ketika engkau masih muda, engkau sendiri mengikat pinggangmu, dan pergi ke mana saja engkau mau. Tetapi kalau engkau sudah tua nanti, engkau mengulurkan tanganmu, dan orang lain yang mengikat engkau dan membawa engkau ke mana engkau tidak mau pergi." (Yohanes 21:18, BIS)

Dalam satu kesempatan, Tuhan Yesus menanyakan kepada Petrus apakah ia mengasihi Tuhan sampai tiga kali. Maksud Tuhan di sini adalah untuk mengubah Petrus menjadi dewasa dgn kasih Agape.

Perbedaan antara seseorang yg dewasa dan yg belum dewasa adalah:

1. Keadaan masih muda, belum dewasa(Yoh.21:18), artinya muda rohani, masih kekanak-kanakan, tidak konsisten, mudah terombang ambing, berfokus kepada dirinya sendiri.
Cirinya:
  • Mengikat pinggang sendiri. Pinggang berbicara ttg kekuatan(Yeh.47:4), menunjukan ketika Yehezkiel masih muda, ia masih dapat menahan dgn kekuatannya sendiri sampai air setinggi batas pinggang. Pinggang juga berbicara mengenai Kebenaran. 
  • Berjalan kemana saja yg dikehendaki diri sendiri(Mikha 2:13). Orang muda masih sering fokus kpd dirinya sendiri dan mengutamakan tujuannya masing-masing, bukan tujuan bersama sehingga sulit mengikuti tuntunan, visi dan cenderung liar atau cepat berubah-ubah karena bergerak sendiri.

2. Keadaan tua/dewasa, artinya: matang, konsisten, bertanggung jawab, bijaksana, menimbang segala keputusan dan fokus pada tujuan hidup, cirinya:
  • Mau mengulurkan tangan(Mzm 24:4). Tangan berbicara mengenai pelayanan, pekerjaan dan usaha. Mau melakukan sesuatu dalam tuntunan,yg memiliki arahan dan bertanggung jawab. Menjelaskan juga bahwa tangan yg bersih dan hati yg suci menunjukkan kematangan dalam bertindak. 
  • Mau diikat orang lain(Tdk melawan visi dari Tuhan; Ef. 4:16), artinya bersedia di bawah otoritas kepemimpinan yg ditunjuk oleh Tuhan. Memiliki komitmen dan penundukan diri yg sangat kuat kepada Tuhan dan hamba-hambaNya. *Mau dibawa ke tempat yg tidak dikehendaki. Seorang yg dewasa akan fokus kepada tujuan dan rela menuju tujuan itu, sekalipun tidak enak untuk dijalani. Petrus rela menjalani pelayanan sekalipun ia tahu bahwa ia akan mati dalam pelayanan, tapi ia tahu tujuan pelayanan itu dan berdampak sampai hari ini.
Kedewasaan rohani dalam Tuhan akan sangat menentukan sikap kita dalam semua keputusan dan tindakan.

Tuhan Yesus Memberkati

Rabu, 01 September 2010

Cangkir dan Ember Berkat

"Para imam akan Kupuaskan dgn makanan berkelimpahan; dan semua yg umat-Ku perlukan akan Kuberikan. Aku, Tuhan, yg mengatakan." (Yeremia 31:14, BIS).

Apa yg kita percayai hari ini? Apa yg kita harapkan hari ini? Semua itu akan menentukan tindakan kasih kita.

Jika kita punya sebuah cangkir kosong, Tuhan akan mengisi cangkir itu dgn 'air' berkat hingga cangkir itu penuh. Dan jika kita telah memiliki sebuah ember, Tuhan juga akan mengisi ember itu dgn berkat-Nya, hingga ember itu penuh. Tuhan tidak akan pernah salah mengisi 'air' berkat-Nya pada sebuah cangkir atau pada sebuah ember. Kita pun tidak akan bisa memiliki 'ember' jika 'cangkir' kita belum penuh. Artinya, apapun yg kita miliki saat ini adalah sebuah ukuran iman dan pengharapan yg ada pd diri kita. Itu adalah ukuran yg tepat bagi Tuhan utk memenuhinya dgn berkat-Nya. Jadi, apapun yg kita miliki saat ini, Tuhan tetap mengisi dgn berkat-Nya hingga penuh.

Mari kita pikirkan hal yg sederhana, jika kita tidak menggunakan isi 'air' berkat di dalam cangkir atau ember kita, aliran air berkat yg Tuhan curahkan akan berhenti.
Sadari keterbatasan kemampuan yg kita miliki, air berkat yg dicurahkan utk sebuah ember, tidak akan bisa ditampung seluruhnya di dalam sebuah cangkir.
Semakin sering kita membagikan isi air berkat itu kepada orang lain, aliran air berkat akan terus memenuhi isinya kembali.

Tuhan Yesus Memberkati.

Taat Pasti Selamat

''Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu.'' (Yesaya 1:19)

Sebuah angin badai menyapu Inggris tahun 1881. Hal ini membuat nelayan di sana tidak bisa melaut. Suatu hari, tiba-tiba matahari bersinar cerah. tampaknya badai sudah berlalu, sehingga para nelayan ingin melaut lagi. Empat puluh kapal bersiap meninggalkan dermaga. Sebelum berangkat, kepala dermaga memperingatkan mereka bahwa badai akan datang lagi .Dia meminta mereka agar mengurungkan niatnya untuk pergi, namun mereka mengabaikan peringatan itu dan tetap melaut juga. Beberapa jam kemudian, amgin badai menyapu laut. Hanya sedikit nelayan yang kembali dan hampir semuanya tewas dalam bencana tersebut.

Simson sudah diperingatkan Tuhan untuk tidak bergaul dengan perempuan kafir, namun ia menolak. Dan akhirnya ia jatuh ke tangan Delila yang menyebabkan hidupnya hancur. Nabi Eliza sudah memberitahukan agar orang-orang tidak mencari mayat nabi Elia, namun mereka tidak mau mendengar. Mereka tetap mencari dan mencari sampai tiga hari lamanya, namun tidak berhasil menemukan mayat Elia, karena memang ia sudah terangkat ke surga.

Banyak kisah di Alkitab yang berujung pada kesia-siaan karena ketidaktaatan. Dan hal itu pun masih berlaku sampai hari ini. Ayat di atas mengingatkan agar kita menurut dan mendengar-Nya supaya kita memakan hasil yang baik. Karena itu, mari belajar taat pada perkataan Roh Kudus agar kita menikmati semua yang baik yang telah dijanjikan-Nya.

Tuhan Yesus Memberkati

Badut Stress

''Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.'' (Yohanes 14:1)

Suatu hari seorang pria datang untuk berkonsultasi dengan psikolog.
''Dokter, saya selalu merasa tertekan. Apa saja yang harus saya lakukan, saya masih merasa stress. Saya tidak tahu lagi apa yang harus saya lakukan untuk menghilangkan rasa depresi ini.''
Sang psikolog berkata, ''Mari kita berdiri di dekat jendela itu.'' kemudian sang psikolog sambil mengulurkan telunjuknya berkata, ''Apakah anda melihat tenda di kejauhan itu? Nah, di sana ada banyak pertunjukan sirkus yang bagus. Ada bermacam-macam pertunjukan yang dapat kita tonton, khususnya aksi badut. Di sana ada seorang badut yang sangat lucu. Dia akan membuat anda terpingkal-pingkal. Pergilah nonton badut itu! Saya jamin anda tidak akan stress lagi.''
Pria itu memandang sang psikolog dengan tatapan sedih dan berkata, ''Tetapi dokter, sayalah badut itu!''

Ya, seringkali kita tidak menyangka kalau seorang artis yang suka menghibur orang lain pun terkadang malah sering dilanda kesepian.
Seorang yang kaya raya malah merasa bahkan ia orang yang miskin karena tidak memiliki teman dan sahabat. Bahkan raja salomo yang dianugerahi Tuhan dengan kekayaan dan hikmat yang luar biasa pun, di dalam Pengkhotbah sering mengatakan bahwa semuanya adalah kesia-siaan saja.

Di dalam hidup kita memang ada satu ruang yang hanya bisa diisi oleh kehadiran Tuhan saja. Itu tidak bisa digantikan oleh kekayaan, kepopuleran, atau apa pun. Bagaimana pun keadaan kita, senang, susah, berpalinglah selalu kepada Tuhan. Karena hanya Dialah sumber kekuatan, penghiburan, dan damai sejahtera kita.

Tuhan Yesus Memberkati

Melakukan Yang Disenangi

''Juga janganlah memperhatikan segala perkataan yang diucapkan orang, supaya engkau tidak mendengar pelayanmu mengutuki engkua.'' (Pengkhotbah 7:21)

Di tengah kegelapan yang amat pekat, duduklah sebatang lilin di atas sebongkah batu. Sekalipun nyalanya kecil, sinar cahayanya seolah-olah memecah keangkuhan kegelapan. ''Mengapa engkau hadir di sini?'' tanya kegelapan. ''Lho, memangnya kenapa?'' Lilin balik bertanya. ''Bukankah engkau lebih bermanfaat bila ada di tempat lain, bukan di tempat yang terlantar ini?'' ''Ya, mungkin itu benar. Tetapi dengarlah sahabat, ''kata lilin dengan lembut. ''Aku bercahaya karena memang aku cahaya. Bukan karena ada manfaatnya, apalagi hanya karena ingin dilihat orang.'' Lalu untuk apa engkau bercahaya?'' tanya kegelapan. ''Pertanyaanmu keliru, bukan untuk apa! Aku bersinar karena itu memberi kegembiraan kepadaku. Titik.''

Ya, dalam hidup ini tanpa sadar kita hanya melakukan sesuatu, karena hal itu dilakukan oleh kelompok mayoritas. Kita mengambil keputusan karena hal tersebut dominan atau kebanyakan dipilih orang. Akhirnya, kita hanya menjadi pribadi yang membeo atau sekedar ikut-ikutan saja. Padahal kita tahu bahwa bukan hal itu yang diinginkan oleh hati kita. Namun, karena kita takut menjadi orang yang berbeda, jadi kita pun memutuskan untuk mengikuti arus saja.

Ingatlah, bahwa hidup hanya sekali, karena itu lakukan hal yang benar-benar kita inginkan dan sukai (hal positif), tanpa harus memusingkan pendapat orang lain. Nikmatilah apapun yang kita lakukan, meskipun mungkin itu kelihatannya tidak umum atau berbeda dengan orang-orang di sekitar kita. Jadilah diri sendiri, dan nikmatilah hari-hari kita.

Tuhan Yesus Memberkati