Dalam keputusan mendalam, William Cowper mencoba mengakhiri hidupnya dengan menelan racun pada suatu pagi. Usaha bunuh dirinya gagal. Lalu ia menyewa sebuah kereta dan meminta diantarkan ke Sungai Thames. Ia bermaksud melemparkan diri dari jembatan itu ke air dingin di bawahnya, namun merasa ''ditahan secara aneh''.
Keesokan paginya, masih tenggelam dalam kegelapan batin, ia mencoba mengakhiri hidupnya lagi dengan menjatuhkan diri di sebuah pisau tajam, namun ia hanya berhasil mematahkan pisau itu! Dalam upaya putus asa terakhir, ia mencoba menggantung diri, namun ditemukan dan diturunkan dalam keadaan tidak sadar, namun masih hidup.
Beberapa lama kemudian Cowper mengambil sebuah Alkitab dan mulai membaca Kitab Roma. Disitulah ia akhirnya bertemu dengan Tuhan yang dapat menenangkan badai dalam jiwanya. Setelah bertahun-tahun mengikut Tuhan ia menulis:
Tuhan bergerak dengan cara yang misterius
Untuk mengadakan keajaiban-kajaiban-Nya:
Ia menanam jejak kaki-Nya di laut,
Dan menunggang badai di sumber yang tak terukur dalamnya
Akan kemampuan yang tak pernah gagal
Ia menyimpan rancangan-rancangan-Nya yang gemilang
Dan melaksanakan kehendak-Nya yang penuh kuasa.
Apakah kita pernah merasa gelisah dalam menjalani hidup ini dan kehilangan damai sejahtera? Mungkin hal itu disebabkan karena kita tidak lagi berdamai dengan Tuhan atau telah lari dari hadapanNya. Marilah datang kepada Tuhan dan berdamai dengan Sang Pencipta kita, karena berdamai dengan diri sendiri hanya dapat diperoleh bila kita telah berdamai dengan Tuhan Sang Pencipta kehidupan.
''Damai Sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.'' (Filipi 4:7)
Tuhan Yesus Memberkati
Pemandu Perjalanan
Hidup kita adalah sebuah perjalanan yang membawa kita ke puncak keberhasilan dan juga di lembah keputus-asaan. Jika belum pernah alami keduanya, akan sulit bagi kita untuk menghargai segala sesuatunya dengan baik. Tuhan Allah telah memberikan kepada kita sahabat untuk menemani di sepanjang perjalanan hidup ini. Kita bisa 'berbagi hati' di saat kemenangan dan juga disaat alami kekalahan. Dan Yesus Kristus adalah 'sahabat sejati', pemandu perjalanan menuju ke tujuan yang terakhir. Dia membuat kita layak melangkah di sepanjang perjalanan yg megah ini.