Pemandu Perjalanan

Hidup kita adalah sebuah perjalanan yang membawa kita ke puncak keberhasilan dan juga di lembah keputus-asaan. Jika belum pernah alami keduanya, akan sulit bagi kita untuk menghargai segala sesuatunya dengan baik. Tuhan Allah telah memberikan kepada kita sahabat untuk menemani di sepanjang perjalanan hidup ini. Kita bisa 'berbagi hati' di saat kemenangan dan juga disaat alami kekalahan. Dan Yesus Kristus adalah 'sahabat sejati', pemandu perjalanan menuju ke tujuan yang terakhir. Dia membuat kita layak melangkah di sepanjang perjalanan yg megah ini.

Kamis, 30 September 2010

Hingga Dewasa dan Menjadi Tua

"Apa yg akan terjadi dgn kehidupanmu besok, kalian sendiri pun tidak mengetahuinya! Kalian hanya seperti asap yg sebentar saja kelihatan, kemudian lenyap. Seharusnya kalian berkata begini, "Kalau Tuhan memperkenankan, kami akan hidup dan melakukan ini atau itu." (Yakobus 4:14-15, BIS)

Seorang lelaki tua tersenyum ketika seseorang bertanya kpdnya,"Apa rencana Anda untuk lima atau sepuluh tahun nanti?" Lelaki tua menjawab,"Jika Bapa di Surga telah memberitahukan kpd saya apa rencana-Nya, saya akan katakan kpd anda."

Bisakah kita benar-benar menjadi apa yg kita inginkan ketika kita bertumbuh semakin tua kelak? "Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yg menentukan arah langkahnya"(Ams.16:9). Kita bisa merencanakan seperti yg kita inginkan. Namun "Tuhan membimbing kita di jalan yg harus ditempuh, Dia meneguhkan kita, jika kita hidup berkenan kpd-Nya"(baca.Mzm 37:23).

Bukan ttg kemampuan dan kesiapan kita utk merencanakan sesuai dgn keinginan kita, melainkan ttg kekuatan Tuhan utk membawa kita ke tempat dikehendaki-Nya. Jika kita setia menjadi pengikut Kristus, kita akan berkata, "Apa yg terjadi padaku kelak adalah seperti yg Tuhan kehendaki utk aku kerjakan. Dia tahu seluruh hidupku lebih dari pengenalanku thd diriku sendiri. Dia tahu persis bagaimana aku melayani-Nya dgn cara terbaik utk-Nya. Hanya itu yg aku inginkan didalam bertumbuh bersama-Nya hingga dewasa dan menjadi tua nanti."

Apakah saat ini kita rasakan sukacita krn rencana-Nya?atau kita takut, ragu dan tidak nyaman karena rencana-Nya akan jauh berbeda dgn apa yg kita inginkan dan impikan? Apakah kita bersedia menyerahkan rencana kita hanya utk kemuliaan-Nya?

Tuhan Yesus Memberkati.