Tidak semua banteng muda berhasil masuk ke arena adu banteng. Banteng-banteng dipilih dengan sangat teliti untuk memainkan bagian mereka dalam olahraga ini.
Salah satu test terakhir untuk seekor banteng muda berlangsung dalam arena adu banteng, jauh dari pandangan mata dan sorak-sorai kerumunan orang. Banteng yang di uji ini hanya dipanas-panasi oleh suatu target yang mengibas-ibaskan sebuah mantel tanpa lengan, suatu target yang sebenarnya adalah seorang picador yang menunggang seekor kuda yang berjalan perlahan. Setiap kali diserang, si picador menusuk banteng muda itu dengan sebatang tombak. Keberanian banteng itu dinilai dengan cermat berdasarkan berapa kali banteng itu mau melanjutkan serangan terhadap targetnya, walaupun dirinya mengalami sengatan rasa sakit akibat tusukan si picador. Banteng-banteng pengecut yang cepat berhenti di tengah jalan dan tidak mau melanjutkan serangannya lalu dikirim ke rumah pemotongan hewan.
Manusia mungkin secara harafiah memang tidak menjalani ''Tes Picador'' namun prinsip yang sama juga berlaku bagi kita. Ada kalanya kualitas kita di uji dengan merasakan sengatan kata-kata kasar, tusukan penolakan, hinaan, hardikan, atau berbagai tusukan kegagalan yang mungkin pernah kita alami. Orang-orang yang mudah menyerah adalah orang-orang yang belum pernah menyadari potensi penuh mereka untuk mencapai prestasi. Sebaliknya, orang-orang yang tahan menanggung sengatan kata-kata dan tindakan orang lain, tahan terhadap berbagai tusukan kegagalan dan yang terus maju mencapai sasaran, merekalah yang akan mencatat prestasi.
Bila ada hal-hal yang menyakitkan diijinkan terjadi dalam kehidupan kita, jangan mudah menyerah dan berputus asa, karena itu semua hanyalah bentuk ujian untuk mengetahui kualitas kita. Jadilah pribadi yang tangguh, pribadi yang berkualitas, supaya kita tidak dikirim ke tempat ''pemotongan hewan'' seperti banteng yang menyerah, namun biarlah kita terpilih menjadi pribadi yang layak untuk menerima mahkota kemenangan.
''Sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.'' (Yakobus 1:3-4)
Tuhan Yesus Memberkati