''Aku menyangka dalam kebingunganku: ''Aku telah terbuang dari hadapan mata-Mu.'' Tetapi sesungguhnya Engkau mendengarkan suara permohonanku, ketika aku berteriak kepada-Mu minta tolong.'' (Mazmur 31:23)
Di Amerika ada seorang pengusaha kaya divonis oleh dokter kalau umurnya hanya tinggal 3 bulan karena ia terserang kanker ganas. Pengusaha itu pun teringat dengan kekayaannya yang banyak. Dalam kebingungannya ia bertanya pada Tuhan, ''Tuhan apa yang harus aku lakukan?'' Dengan bisikan lembut dari dalam hati Tuhan menjawab, ''Berikan kekayaanmu untuk membiayai pekabaran injil di negara ini'' Si pengusaha langsung menyerahkan 99% hartanya untuk pekerjaan Tuhan, dan 1% lagi untuk membiayai pemakamannya nanti. Setelah 3 bulan mujizat terjadi! Pengusaha itu masih hidup bahkan Tuhan menambahkan umurnya.
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, ada kalanya pikiran kita menjadi buntu dan kusut karena beban pekerjaan yang meningkat setiap harinya. Di saat seperti itu, kita pun jadi tidak tahu harus melakukan apa. Ya, kita bingung. Kita tidak tahu bagaimana melangkah dan harus mengambil keputusan seperti apa. Bila kita dalam situasi seperti itu, ada baiknya kita bertukar pikiran dengan pasangan, orang tua, sahabat, hamba-Nya atau rekan kerja di kantor. Namun hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah bertanya kepada Tuhan. Ambillah waktu sejenak, tenangkan diri, dan berdoalah. Mintalah pimpinan Roh Kudus untuk menuntun langkah kita.
Agustinus seorang bijak memberi pesan, ''Lakukan apa yang dapat kita lakukan, dan berdoalah apa yang tidak dapat kita lakukan.'' Percayalah di dalam Tuhan selalu ada jalan keluar yang pasti bagi kebingungan kita.
Tuhan Yesus Memberkati
Pemandu Perjalanan
Hidup kita adalah sebuah perjalanan yang membawa kita ke puncak keberhasilan dan juga di lembah keputus-asaan. Jika belum pernah alami keduanya, akan sulit bagi kita untuk menghargai segala sesuatunya dengan baik. Tuhan Allah telah memberikan kepada kita sahabat untuk menemani di sepanjang perjalanan hidup ini. Kita bisa 'berbagi hati' di saat kemenangan dan juga disaat alami kekalahan. Dan Yesus Kristus adalah 'sahabat sejati', pemandu perjalanan menuju ke tujuan yang terakhir. Dia membuat kita layak melangkah di sepanjang perjalanan yg megah ini.