'Sebab: ''Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?'' Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.' (1 Korintus 2:16)
Siapa tak kenal bos Apple Computer, Steve Jobs? Nama dan kiprahnya dikenal luas sebagai jaminan kualitas di dunia IT. Para karyawannya pun mengenal Steve sebagai sosok perfeksionis yang tidak akan membolehkan proyek dihentikan sebelum sesuai standar yang diharapkannya. Soal filosofi, Jobs pernah berucap, ''Setiap pagi saya selalu menatap cermin dan berkata, 'Kalau hari ini adalah hari terakhir dalam hidup saya, apa yang akan saya lakukan?' Dengan begitu, saya tak akan takut gagal, malu, atau rugi, dan berani mengambil keputusan besar dan riskan.''
Selain itu Steve juga merupakan sosok yang selalu tampil beda. Ia berpikir berbeda, menerapkan sesuatu dengan cara yang berbeda, dan selalu berusaha memberi arti berbeda bagi lingkungannya. Tak heran jika slogan Apple Corp. yang dipimpinnya juga merefleksikan visi sang pemimpin: ''Think Different.'' Pengalaman hidup Steve yang bahkan pernah terpuruk gara-gara idealismenya itu justru menempanya menjadi orang yang harus selalu mencoba sesuatu atau cara yang berbeda dari sebelumnya. Filosofi 'tampil beda' mendorong teknologi Apple, ipod dan ipad sebagai piranti dengan teknologi terdepan.
Dunia selalu berubah, bila kita selalu memakai cara-cara 'kemarin' tentu saja kita akan tertinggal oleh kompetitor kita. George Bernard Shaw pernah berkata, ''Kemajuan mustahil tanpa perubahan, dan mereka yang tidak bisa mengubah pikiran mereka tidak bisa mengubah apa pun.'' Ya, kita para karyawan bisa berganti-ganti keluar masuk ke berbagai perusahaan atau bahkan berganti profesi. Kita, para usahawan bisa mencoba berbagai bisnis. Kita para pengusaha bahkan bisa mengganti brand atau kemasan kita. Semua itu boleh saja. Tapi, pastikan dulu pola pikir dan tindakan kita berbeda dari sebelumnya. Bisa jadi hal pertama yang harus kita perbaharui dulu adalah pola pikir dan cara pandang kita. Dengan demikian, pada akhirnya kita pun akan mendapatkan hasil yang berbeda pula.
Tuhan Yesus Memberkati.
Pemandu Perjalanan
Hidup kita adalah sebuah perjalanan yang membawa kita ke puncak keberhasilan dan juga di lembah keputus-asaan. Jika belum pernah alami keduanya, akan sulit bagi kita untuk menghargai segala sesuatunya dengan baik. Tuhan Allah telah memberikan kepada kita sahabat untuk menemani di sepanjang perjalanan hidup ini. Kita bisa 'berbagi hati' di saat kemenangan dan juga disaat alami kekalahan. Dan Yesus Kristus adalah 'sahabat sejati', pemandu perjalanan menuju ke tujuan yang terakhir. Dia membuat kita layak melangkah di sepanjang perjalanan yg megah ini.