"Dengarkanlah! Kalian dapat berdoa meminta apa saja dan bila kalian percaya doa itu telah dikabulkan, kalian akan memperolehnya. Tetapi, bila kalian berdoa, pertama-tama ampunilah orang-orang yang bersalah kepada kalian, supaya Bapa di surga juga mengampunkan dosa kalian." (Markus 11:24-25 FAYH)
Seorang anak laki-laki yg sedang beranjak dewasa, mengambil sebuah palu dan memakukan beberapa paku di meja antik ibunya. Meja antik yg mahal itu memiliki beberapa lubang bekas paku, sehingga meja antik yg mahal itu menjadi buruk. Ketika ayah anak itu melihat apa yg telah diperbuat anaknya, ia marah sekali. Anak itu kecewa dan menangis akibat kemarahan ayahnya, lalu berkata, "Tapi ayah, aku pikir ayah mengasihiku!". Dgn bijak ayahnya menjawab,"Aku memang mengasihi dan mengampunimu, namun lubang itu masih tetap ada."
Mungkin ada beberapa "lubang" di dalam kehidupan kita, disaat kita menderita krn perlakuan yg menyakiti kita. Kristus telah mengampuni kita dan kita menerima kasih karunia pengampunan dari-Nya, namun "lubang" itu masih ada. Kita tidak bisa menghilangkan lubang itu atau menganggapnya tidak ada. Lubang itu adalah sebuah peringatan pengalaman hidup kita, agar kita mengerti tindakan yg dikehendaki Allah di dlm hidup.
Pengampunan sejati selalu disertai dgn doa. Hal itu merupakan "dempul" penutup yg akan membuat "lubang" di hidup kita tertutup,masuk hingga ke dalam. Kita akan dibentuk menjadi baru kembali, tdk saja tampak dari luar, namun juga di dalam. Doa merupakan satu-satunya yg terbaik utk melepaskan pengampunan. Doa membentuk hati kita, sehingga kita dapat menerima karunia pengampunan.
Bukan berarti bahwa ketika kita berdoa semua sakit hati yg ada pd diri kita akan lenyap. Bekas luka-luka tetap ada, namun melalui doa dan pengampunan, bekas luka itu akan menjadi peringatan yg kuat akan Kasih Allah yg dikaruniakan kpd kita.
Kita tidak dapat menganggap lubang itu tidak pernah terjadi. Kita tidak dapat menghilangkan "lubang" peristiwa yg menyakitkan hati itu dgn cara menggantikannya dgn peristiwa yg indah. Namun kita dapat membuat "lubang" itu tertutup dgn doa dan pengampunan, karena kasih karunia Roh Kudus itu yg membuat kita menjadi indah.
Tuhan Yesus Memberkati.
Seorang anak laki-laki yg sedang beranjak dewasa, mengambil sebuah palu dan memakukan beberapa paku di meja antik ibunya. Meja antik yg mahal itu memiliki beberapa lubang bekas paku, sehingga meja antik yg mahal itu menjadi buruk. Ketika ayah anak itu melihat apa yg telah diperbuat anaknya, ia marah sekali. Anak itu kecewa dan menangis akibat kemarahan ayahnya, lalu berkata, "Tapi ayah, aku pikir ayah mengasihiku!". Dgn bijak ayahnya menjawab,"Aku memang mengasihi dan mengampunimu, namun lubang itu masih tetap ada."
Mungkin ada beberapa "lubang" di dalam kehidupan kita, disaat kita menderita krn perlakuan yg menyakiti kita. Kristus telah mengampuni kita dan kita menerima kasih karunia pengampunan dari-Nya, namun "lubang" itu masih ada. Kita tidak bisa menghilangkan lubang itu atau menganggapnya tidak ada. Lubang itu adalah sebuah peringatan pengalaman hidup kita, agar kita mengerti tindakan yg dikehendaki Allah di dlm hidup.
Pengampunan sejati selalu disertai dgn doa. Hal itu merupakan "dempul" penutup yg akan membuat "lubang" di hidup kita tertutup,masuk hingga ke dalam. Kita akan dibentuk menjadi baru kembali, tdk saja tampak dari luar, namun juga di dalam. Doa merupakan satu-satunya yg terbaik utk melepaskan pengampunan. Doa membentuk hati kita, sehingga kita dapat menerima karunia pengampunan.
Bukan berarti bahwa ketika kita berdoa semua sakit hati yg ada pd diri kita akan lenyap. Bekas luka-luka tetap ada, namun melalui doa dan pengampunan, bekas luka itu akan menjadi peringatan yg kuat akan Kasih Allah yg dikaruniakan kpd kita.
Kita tidak dapat menganggap lubang itu tidak pernah terjadi. Kita tidak dapat menghilangkan "lubang" peristiwa yg menyakitkan hati itu dgn cara menggantikannya dgn peristiwa yg indah. Namun kita dapat membuat "lubang" itu tertutup dgn doa dan pengampunan, karena kasih karunia Roh Kudus itu yg membuat kita menjadi indah.
Tuhan Yesus Memberkati.