Pemandu Perjalanan

Hidup kita adalah sebuah perjalanan yang membawa kita ke puncak keberhasilan dan juga di lembah keputus-asaan. Jika belum pernah alami keduanya, akan sulit bagi kita untuk menghargai segala sesuatunya dengan baik. Tuhan Allah telah memberikan kepada kita sahabat untuk menemani di sepanjang perjalanan hidup ini. Kita bisa 'berbagi hati' di saat kemenangan dan juga disaat alami kekalahan. Dan Yesus Kristus adalah 'sahabat sejati', pemandu perjalanan menuju ke tujuan yang terakhir. Dia membuat kita layak melangkah di sepanjang perjalanan yg megah ini.

Selasa, 25 Mei 2010

Minta Penyertaan Tuhan

“Berkatalah Musa kepadaNya: ‘Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini.” (Keluaran 33:15)

Tuhan sangat senang bila anak-anakNya memiliki penyerahan diri secara penuh kepadaNya sehingga Ia dapat memimpin kita dapat memimpin kita dalam kehidupan dengan persekutuan sempurna denganNya. Inilah yang dilakukan Musa: meminta pimpinan Tuhan bagi dia dan kelompok kecil bangsa yang ia pimpin. Tuhan pun menjanjikan Musa suatu rencana yang sempurna, yaitu membawa bangsa Israel keluar dari Mesir. Berfirmanlah Tuhan, “Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu.” (Keluaran 33:14). Adakah yang lebih sempurna daripada janji Tuhan? Selain menjanjikan penyertaan, Tuhan juga menjanjikan ketenteraman kepada mereka setelah sekian lama hidup tertindas di Mesir. Itulah sebabnya Musa berkomitmen tidak mau melangkah bila Tuhan tidak membimbing dan menyertainya.

Adakah tidak mudah menemukan orang yang memiliki penyerahan total kepada Tuhan seperti Musa ini, apalagi masa sekarang ini, di mana teknologi semakin canggih, banyak yang cenderung menjalani hidup mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri, sepertinya tidak lagi membutuhkan Tuhan dalam hidup. Padahal ada suatu kenyataan hidup, hidup diluar pimpinan Tuhan selalu mendapati kekecewaan.

Sadar atau tidak, semakin kita menjauh dari pimpinanNya, masalah yang kita hadapi semakin rumit; ujung-ujungnya membuat kita takut dan kuatir, lalu berakhir pada kegagalan. Ketika Musa berserah dan tunduk kepada pimpinan Tuhan, Ia pun menepati JanjiNya, bahkan Ia memperlihatkan diriNya secara khusus kepada Musa, hambaNya itu. Setiap perjalanan yang dilalui oleh bangsa Israel tak setapak pun yang lepas dari perhatian Tuhan sehingga mujizat senantiasa mereka alami.

Meskipun kini Tuhan tidak menunjukkan penyertaanNya secara langsung atau rill atas kita, bukan berarti DIA jauh dari kita. Kehadiran Roh Kudus yang ada di dalam kita adalah bukti penyertaanNya bukan hanya untuk sementara waktu, tapi sampai kepada kesudahan zaman. Maka dari itu libatkan Tuhan dalam segala perkara.

“Banyaklah rencangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana.” (Amsal 19:21)

Tuhan Yesus Memberkati.