Pemandu Perjalanan

Hidup kita adalah sebuah perjalanan yang membawa kita ke puncak keberhasilan dan juga di lembah keputus-asaan. Jika belum pernah alami keduanya, akan sulit bagi kita untuk menghargai segala sesuatunya dengan baik. Tuhan Allah telah memberikan kepada kita sahabat untuk menemani di sepanjang perjalanan hidup ini. Kita bisa 'berbagi hati' di saat kemenangan dan juga disaat alami kekalahan. Dan Yesus Kristus adalah 'sahabat sejati', pemandu perjalanan menuju ke tujuan yang terakhir. Dia membuat kita layak melangkah di sepanjang perjalanan yg megah ini.

Kamis, 27 Mei 2010

Seandainya VS Walaupun

Begini Tuhan,begini:Kami bisa hadir di gereja dengan lebih setia seandainya hari-Mu ini jatuh pada saat yang lain. Engkau telah memilih hari yang jatuh di akhir minggu yang berat, dan kami semua kelelahan. Bukan hanya itu, bahwa hari sesudah sabtu malam kurang tepat, karena hari sabtu malam adalah suatu hari dimana kami sering merasa bahwa kami harus pergi bersenang-senang. Seringkali sudah tengah malam saat kami tiba di rumah, dan hampir tidak mungkin untuk bangun pagi di hari minggu. Dan Engkau harus sadar bahwa Engkau telah memilih hari dimana untuk membaca surat kabar pagi dibutuhkan waktu yang sangat lama, hari minggu juga hari dimana hidangan yang paling komplit harus disajikan sepanjang minggu itu. Kami sebenarnya juga ingin pergi ke gereja, dan tahu bahwa kami harus, tetapi Engkau telah memilih hari yang salah.''

Dalih untuk tidak pergi ke gereja ini memang sepertinya merupakan alasan yang bagus bagi kita untuk membenarkan perilaku kita yang tidak benar. Kalau kita mau mencarinya, sesungguhnya akan ada seribu satu alasan dan seribu satu macam dalih yang ''kelihatannya tepat'' untuk membuat kita tidak pergi beribadah atau ke geraja.

Namun kita beribadah kepada Tuhan dan datang ke gereja bukan didasari oleh kebiasaan dan tata cara liturgis yang diwajibkan oleh agama kita. Kita datang kepada Tuhan, dan beribadah kepada-Nya karena didasari oleh rasa cinta dan kasih kita kepada-Nya.
Kata 'seandainya' dipakai oleh orang-orang yang mencari alasan untuk tidak beribadah kepada Tuhan karena bagi meraka ibadah hanyalah sebuah liturgi atau kebiasaan belaka, sebagai contoh, ''seandainya saya sudah punya mobil saya pasti rajin ke gereja.''
Namun kata 'walaupun' dipakai oleh orang-orang yang mencari alasan untuk beribadah kepada Tuhan karena bagi mereka ibadah adalah sebuah bentuk pernyataan cinta dan kasih kepada Tuhan. Sebagai contoh, ''walaupun saya belum punya mobil, tapi saya akan rajin ke gereja karena saya mengasihiMu.

''Hanya takutlah akan TUHAN dan setialah beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu, sebab ketahuilah, betapa besarnya hal-hal yang dilakukan-Nya di antara kamu.'' (1 Samuel 12:24)

Tuhan Yesus Memberkati