Pemandu Perjalanan

Hidup kita adalah sebuah perjalanan yang membawa kita ke puncak keberhasilan dan juga di lembah keputus-asaan. Jika belum pernah alami keduanya, akan sulit bagi kita untuk menghargai segala sesuatunya dengan baik. Tuhan Allah telah memberikan kepada kita sahabat untuk menemani di sepanjang perjalanan hidup ini. Kita bisa 'berbagi hati' di saat kemenangan dan juga disaat alami kekalahan. Dan Yesus Kristus adalah 'sahabat sejati', pemandu perjalanan menuju ke tujuan yang terakhir. Dia membuat kita layak melangkah di sepanjang perjalanan yg megah ini.

Minggu, 23 Mei 2010

Panjang Sabar

Menunggu sepertinya menjadi suatu kegiatan yang menjemukan, apabila kita melakukannya tanpa kasih. Ketika kita sedang menunngu, entah itu suami, teman, atau orang lain yang sudah terlebih dahulu membuat janji dengan kita, kemudian setelah beberapa waktu tidak juga tiba, hal itu tentulah sangat tidak mengenakkan, bukan? Ada dua hal yang mungkin dilakukan orang sembari menunggu.
pertama, bersikap pasif, tidak melakukan aktivitas apapun selain diam dan terus menanti orang yang sedang ditunggu. kedua, bersikap aktif dengan melakukan sesuatu sembari menunggu misalnya dengan membaca buku, atau berusaha mengamati dan menikmati keadaan sekitarnya.

Demikian juga saat kita menunggu jawaban doa dari Tuhan. Terkadang kita berpikir apakah doa-doa kita yang kita naikkan hanya sampai ke langit-langit kemudian memantul kembali, atau apakah kita merepotkan Tuhan, ditengah milyaran orang yang juga berseru kepada Tuhan diwaktu yang sama? ''Marilah kepadaKu semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.........,'' demikian bunyi ayat firman Tuhan yang dapat menenteramkan hati kita sementara kita berseru dan menantikan jawaban doa. Mazmur 94:9 berkata, ''Dia yang menanamkan telinga, masakan tidak mendengar?'' Ada jaminan bahwa Allah pasti mendengar setiap seruan doa kita, tapi Allah tidak berjanji untuk selalu berkata ''Ya'' bagi setiap doa dan permohonan kita. Sebagaimana nabi Yeremia berseru, ''Sembuhkalah aku, ya Tuhan, maka aku akan sembuh.'' kita juga harus memiliki keyakinan bahwa Allah pasti mendengarkannya. Belajar untuk bersabar dan percaya dalam menunggu jawaban doa dari Tuhan adalah tindakan yang bisa kita lakukan, sembari tetap melakukan sesuatu daripada menunggu secara pasif.

Bagaimana dengan kesabaran kita didalam menantikan sesuatu, terlebih saat menantikan jawaban atas doa dan permohonan kita? Hari ini, jika kita harus menunggu sesuatu atau seseorang, bersikaplah aktif. Dan yakinlah bahwa penantian kita tidak sia-sia.

''Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya melebihi orang yang merebut kota.'' (Amsal 16:32)

Tuhan Yesus Memberkati.