Bertahun-tahun silam, sekumpulan insinyur sipil pergi melihat sebuah bendungan di Pennsylvania yang mengendalikan air beberapa sungai yang mengalir turun menuju sebuah lembah. Khawatir akan apa yang mereka lihat, mereka pergi ke kota tepat di bawah bendungan dan melaporkan kepada para pejabatnya, ''Bendungan ini tidak aman, Penduduk kota anda dalam bahaya.''
Para pejabat itu berkata, '' Kalian hanya mencoba menakut-nakuti kami. Bendungan itu baik-baik saja. Kami sudah pernah mendengar ini sebelumnya.'' Musim gugur tahun itu, para insinyur kembali mengunjungi bendungan itu dan kembali lagi mengatakan, ''Kami memperingatkan kalian, kalian berada dalam bahaya setiap jam.''
Sekali lagi,orang-orang itu tertawa seolah-olah mengatakan, ''Coba saja takut-takuti kami.'' Di Musim panas, para insinyur itu sekali lagi pergi ke bendungan tersebut, dan sekali lagi mereka memperingatkan penduduk kota itu. Namun, tetap saja peringatan mereka di abaikan. Lima belas hari kemudian, seorang anak lelaki yang menuggang kuda melintasi lembah dengan kecepatan tinggi sambil berteriak-teriak, ''Lari selamatkan diri kalian! Bendungan hancur dan air akan datang melanda.'' Orang-orang hanya menertawai dia, yakin bahwa ia hanya mencoba menakut-nakuti mereka. Namun dalam beberapa menit, semburan air kotor melanda kota itu, dan dalam waktu kurang dari tiga puluh menit, kota Johnstown menjadi puing-puing dan lebih dari 3.700 orang tewas.
Beberapa orang meresponi peringatan akan bahaya dengan sambil lalu, bersikap cuek, acuh dan bahkan menertawakannya. Namun bagi setiap kita anak-anak Tuhan, kita harus meresponi setiap peringatan yang diberikan Tuhan dengan baik dan bijaksana.
Baik itu peringatan yang kita terima melalui para hamba-hamba-Nya ataupun melalui berbagai peristiwa yang sedang terjadi didunia saat ini. Dunia ini sedang berada dalam bahaya, dunia akan lenyap dan barang siapa yang tidak mengindahkan dan mempersiapkan diri, akan turut lenyap dan binasa. Jadi jika saat ini, Tuhan telah memperingatkan kita semua, mari meresponi peringatan itu dengan hidup benar dan mempersiapkan diri, jangan menjadi orang bebal, karena orang bebal akan dibinasakan oleh kelalaiannya.
''Sebab orang yang tak berpengalaman akan dibunuh oleh keengganannya, dan orang bebal akan dibinasakan oleh kelalaiannya.'' (Amsal 1: 32)
Tuhan Yesus Memberkati.