Pemandu Perjalanan

Hidup kita adalah sebuah perjalanan yang membawa kita ke puncak keberhasilan dan juga di lembah keputus-asaan. Jika belum pernah alami keduanya, akan sulit bagi kita untuk menghargai segala sesuatunya dengan baik. Tuhan Allah telah memberikan kepada kita sahabat untuk menemani di sepanjang perjalanan hidup ini. Kita bisa 'berbagi hati' di saat kemenangan dan juga disaat alami kekalahan. Dan Yesus Kristus adalah 'sahabat sejati', pemandu perjalanan menuju ke tujuan yang terakhir. Dia membuat kita layak melangkah di sepanjang perjalanan yg megah ini.

Selasa, 08 Juni 2010

Kamu Belum Sampai Di Rumah

Dalam perjalanan pulang dari pelayanan sebagai misionari di Afrika, sepasang suami istri mendapati bahwa mereka berada dalam kapal yang sama dengan Presiden Teddy Roosevelt, yang sedang dalam perjalanan pulang dari sebuah ekspedisi perburuan besar. Pasangan tersebut menyaksikan dengan takjub kemeriahan yang diberikan kepada Presiden dan rombongannya. Ketika kapal itu berlabuh di New York, sebuah band tengah menanti untuk menyambut dan sang walikota ada di sana untuk mengucapkan selamat datang kepadanya, dan berbagai surat kabar mengelu-elukan kepulangannya.

Sementara itu, pasangan misionari itu keluar diam-diam dari kapal dan menemukan sebuah aparteman murah. Mereka tidak memiliki uang pensiun, kesehatan mereka buruk, dan mereka merasa kecil hati dan takut. Si suami, khususnya, tampaknya tak habis pikir bagaimana sang Presiden menerima sorak-sorai seperti itu, sedangkan dekade-dekade pelayanan mereka berlalu tanpa perhatian maupun upah. Sambil tertunduk lesu, ia mengeluh pahit pada istrinya. '' Tuhan memperlakukan kita dengan tidak adil,''
Mengapa kamu tidak berdoa saja tentang hal itu?'' istrinya memberi saran.
Sang suami menuruti saran dari istrinya, dan mulailah dia berdoa mencari tahu jawaban Tuhan.

Tak berapa lama kemudian, si istri melihat perubahan dalam perilaku suaminya. Karena penasaran si istri segera bertanya kepada suaminya ''Apa yang telah terjadi, sehingga sikapmu kini berubah menjadi penuh sukacita?''
Dengan tersenyum, suaminya menjawab, ''Aku bertanya kepada Tuhan mengapa kepulangan kita dari melayani Dia, tidak mendapat sambutan sama sekali, dan Tuhan telah memberi penjelasan kepadaku tentang hal ini, Tuhan meletakkan tangan-Nya di bahuku dan hanya berkata, '' Tapi kamu belum sampai di rumah!''

Dunia ini bukanlah rumah kita, dunia ini bukanlah tempat tinggal kita, dan dunia ini bukanlah tempat perhentian kita. Dunia ini hanyalah tempat persinggahan sememtara bagi kita, karena rumah dan tempat tinggal kita yang sesungguhnya adalah di surga. Jadi jangan pernah kecewa dan berputus asa, kalau mungkin saat ini kita belum mendapat penghargaan dan sorak-sorai atas apa yang telah kita lakukan bagi Tuhan. Karena bila saatnya telah tiba, ketika kita berpulang ke surga, akan ada sorak-sorai dan penyambutan yang sesungguhnya bagi setiap kita yang dikasihi Tuhan.

''Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu mejauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.'' (1 Petrus 2:11)

Tuhan Yesus Memberkati