Ketika kita menghadapi permasalahan hidup, apakah yang menjadi fokus utama kita? Masalahkah, pengaruhnya pada kita, atau efeknya terhadap orang lain? syair-syair dari Daud memberikan nasihat bagaimana mengikuti rencana Allah ketika kita tengah menghadapi masalah, yaitu dengan merenungkan berkat-berkatNya, memahami kehendakNya yang selalu baik dan sempurna bagi kita.
Perenungan, yaitu memfokuskan pikiran dan roh kita pada Tuhan, adalah disiplin yang amat penting didalam kehidupan orang percaya. Didalam mazmurnya, Daud tidak hanya mencurahkan segala kesulitannya kepada Tuhan, namun juga terus mengarahkan perhatiannya kepada Bapa. Inti dari perenungan Alkitab selalu Allah.
Keadaan yang kita alami dapat menjadi kesempatan yang berharga bagi kita untuk merenungkan keberadaan diri kita dalam perjalanan iman, persekutuan dengan Tuhan serta pembentukan karakter kita. Daud begitu merasakan persekutuan yang erat dengan Allah, sehingga nalurinya dalam menghadapi pengujian selalu dengan mencari pertolongan Tuhan dan kemenangan dari Tuhan. Ketika ia harus menghadapi Goliat, ia yakin bahwa Tuhan akan kembali menolongnya, sebagaimana yang pernah dilakukanNya dengan melepaskannya dari cakar singa dan beruang. (I Samuel 17:37). Kemudian ketika ia harus menghadapi bahaya lain, yaitu ancaman pembunuhan oleh Raja Saul dan pasukannya, Daud mencari perlindungan hanya kepada Tuhan, sebagai benteng dan tempat persembunyiannya (Mazmur 91:2).
Sumber utama bagi kita untuk melakukan perenungan adalah Firman Allah. Diseluruh halamannya, tergambar dengan jelas baik karakter Allah, karya, maupun rencanaNya. Jadi, bila kesulitan hidup menghampiri kita, gunakanlah itu sebagai kesempatan untuk merenungkan tentang Dia dan karyaNya bagi kita. Dari situlah kita mendapatkan kekuatan dan harapan untuk menopang kita.
Tuhan Yesus Memberkati.